Penutup Atap Genteng
Genteng a.k.a genting sudah dipakai sebagai penutup atap sejak zaman yunani kuno untuk mengganti atap jerami pada kuil Apollo dan Poseidon (700-650 SM). Produksi genteng secara masal telah dimulai pada abad ke-14 di Belanda dengan menggunakan tangan. Sebuah sumber menyebutkan bahwa penutup atap ini akhirnya sampai ke bumi pertiwi konon dibawa masuk oleh Belanda, dimana atas alasan kesehatan pemerintah kolonial memperkenalkan genteng untuk menggantikan rumbia sebagai penutup atap yang dituding menjadi sarang tikus penyebab penyakit Pes (not PES ! hehehe)
Di pasaran ada begitu banyak model, setiap model genteng memiliki tutupan/ kapasitas terpasang dan kekhasan yang berbeda-beda, beberapa yang sy tahu adalah genteng pres dan genteng semi mantili memiliki tutupan yaitu 24 biji/ m2 serta genteng prentul (kodok) 23 biji/ m2 dan genteng mantili juga morando glazur 20 biji/ m2. selain itu adapula model mini mantili, italy, fosano, garuda, morando, sirap dan banyak lagi.
Nah, tengak-tengok ragam genteng, mulai dari model/ bentuk seperti sy sebutin di atas, warna hingga bahan dasarnya, pastinya bikin bingung mo milih yang mana? nah berikut ada beberapa tips yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih genteng:
- Lihat/ tentukan sudut kemiringan atapnya, standar <kemiringan atap genteng adalah 30derajat, bila lebih landai dari itu sebaiknya pilih genteng metal atau ganti dengan penutup atap seng/ asbes/ dsj
- Perhatikan "ukuran" hunian rumah kita agar estetikanya terjaga, jika hunian kita mungil baiknya ukuran gentengnya juga mungil begitupun bentuk gentengnya. warna? untuk genteng tanah bisa diberi warna apapun sesuai selera dengan cara dicat, sedangkan untuk genteng keramik dan metal dapat memilih warna yang sesuai dengan konsep hunian.
- Jika hunian berada di wilayah bercurah hujan tinggi, carilah genteng dengan daya tutup maksimal
- Jika memilih genteng tanah dan atau keramik, ketuk permukaan genteng, jika berdenting berarti ia telah melalui proses pembakaran yang sempurna, pilihlah yang seperti ini.
- Pakailah nok/ bubungan genteng yang satu corak (seragam) dengan genteng yang dipakai, usahakan nok rendah untuk mengurangi resiko kebocoran.
- Belilah genteng hingga 2% atau 5% lebih banyak dari kebutuhan sebagai langkah antisipasi sekiranya terjadi "kecelakaan" sewaktu pemasangan.
semoga bermanfaat!!!
referensi: http://vaizt876.blogspot.com, http://kebumenjaya.wordpress.com, http://multiniagacv.wordpress.com, http://www.pusatgenteng.com