Ceritaku: Bilik Yang Bikin Bingung
sumber: http://wikimapia.org |
Ya, dua hari terakhir sy sempatkan untuk bertamu ke Masjid kebanggaan wong plembang ini. dan kesan pertama yaitu agak shock...hahah sy hampir saja salah kamar,
Kejadian selanjutnya adalah, ketika sy sudah berada di dalam ruang tempat wudlu pria. sy melihat kotak-kotak/bilik yang nampaknya difungsikan sebagai urinoir (tempat buang air kecil), dan memang benar adanya. di atasnya terdapat sebuah anjuran untuk melakukannya sambil duduk (tidak sebagaimana biasanya yaitu berdiri). sy pun maklum, syariat memang penuh penghormatan, bahkan dalam hal buang hajat sekalipun ada adabnya. karena memang kebelet, sy pun masuk ke sana.
Namun setelah ada di dalam kotak tersebut sy malah dibuat bingung. di dalam sana terdapat sebidang lantai yang lebih tinggi dan datar serta semacam selokan berbentuk L yang sejajar dinding untuk mengalirkan air buangan. dan sebuah kran air yang tingginya hanya kurang lebih 20cm dari bidang lantai dan juga menempel di dinding (+10cm dari sisi dinding). dengan keadaan demikian, bagaimana caranya sy bisa mengikuti anjuran untuk buang air kecil dengan cara duduk. air kotornya ngalir kemana? nyucinya gimana?
Lama sy berfikir namun tetap saja tidak menemukan jawaban. dengan desain seperti itu, sy meyakini bahwa itu didesain mengikuti urinoir sebagaimana biasa dan sudah barang tentu bertentangan dengan anjuran yang terdapat di muka kotak-kotak tersebut. kalaulah ingin menyuruh orang buang air dengan cara duduk, harusnya ada lantai yang diturunkan ditengah antara kedua kaki untuk aliran air dan bukan rata seperti yang sy ceritakan. lantas kenapa tidak menggunakan urinoir biasa saja, bukankah secara fungsi klop, malah menghemat ruang.
Entah memang sy yang tak begitu paham atau bahkan tak mengetahui caranya, yang jelas demikianlah adanya...kepala sy masih penuh tanda-tanya???