Rumah Limas Palembang

Penasaran dengan Rumah Limas Palembang, sama! nah, setelah riweh tengok kesana kemari lumayan dapat sedikit deskripsi tentang Rumah Khas Kota Palembang tersebut, yuk dibaca!!!

Rumah Limas Palembang di Tangga Buntung
sumber : image.google.com
Konon ternyata rumah limas sudah wujud sejak Palembang dipengaruhi oleh Cina dan Majapahit dan terus berkembang hingga masuknya kebudayaan Jawa pada masa awal kesultanan Palembang. Pengaruh yang cukup jelas terlihat adalah masuknya kosakata Jawa dalam penyebutan objek dan pada arsitektur rumah itu sendiri. Sebelum masa Pendudukan Belanda, Rumah yang bertipologikan Panggung ini berorientasi/ menghadap sungai (secara transportasi masa itu adalah transportasi air) dan dalam perkembangannya berubah menghadap ke jalan-jalan yang dibuat oleh pemerintah kolonial belanda. (nah opini saya : ini berakibat rumah-rumah tersebut jadi membelakangi sungai, dan akibatnya adalah sungai tak terperhatikan sehingga rentan tercemar seperti apa yang kita saksikan sekarang)

Rumah Limas Palembang
sumber : http://sumselprov.go.id
Ya, luas lantai Rumah Limas Palembang berkisar 400 hingga 1000 meter persegi (atau lebih) dan memiliki ciri berupa  :

  • Rumah Panggung
  • Atap berbentuk Piramid Terpenggal (dikenal dengan limas)
  • Keseluruhan rumah (lantai, dinding, atap) ditopang oleh tiang-tiang yang ditanam dalam tanah
  • Lantai yang bertingkat serta berdinding papan dan memiliki ornamen dan hiasan khas Palembang


Yang khas dari Rumah Limas Palembang adalah atapnya yang kental dengan nuansa jawa-cina. ya atap rumah limas terbagi atas dua bentuk dimana :
  • Bentuk yang cenderung datar, memiliki derajat kemiringan 10-20
  • dan bentuk piramid dengan derajat kemiringan 45-60.
dilengkapi dengan hiasan seperti kuku dan mahkota, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • Kuku-kuku di kanan dan kiri bubungan atap disebut dengan "TANDUK KAMBING" atau juga "DAUN PANDAN". Jumlahnya menunjukkan derajat kebangsawanan si penghuni rumah loh.

  • Sementara mahkota yang ditengah-tengah bubungan rumah disebut "SIMBAR" atau juga "TANDUK MENJANGAN". Simbar (cerum coronarium) yang hidup di pohon-pohon tinggi melambangkan sifat masyarakat Palembang yang mandiri.
Satu lagi yang khas adalah lantai rumah yang bertingkat-tingkat atau disebut Kekijing. lantainya sendiri disebut Bengkilas (bawah, pucuk dan gegajah). 

Perletakan ruang dari Rumah Limas Palembang sangat diperhitungkan terutama sisi filosofisnya seperti terlihat pada letak ruang gegajah (tempat terhormat di rumah limas palembang dan hanya orang-orang tertentu bisa duduk di tempat/ tingkatan lantai ini) yang ditempatkan di lantai paling tinggi dan tepat berada di bawah puncak atap rumah limas.

hemmm, I Love My Legendary City...

Popular posts from this blog

Niru oh Niru