catatan Kiem

Seringkali karena berbagai kebutuhan, bangunan yang kita desain atau bahkan sudah terbangun, menjadi atau mempunyai bentuk yang panjang...dalam artian lebar bangunan lebih besar ukurannya daripada tinggi bangunan. hal ini tentu mempunyai dampak pada view bangunan tersebut. seandainya ada dua buah bangunan seperti itu saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah jalan, waah anda akan merasa seperti berada di sebuah terowongan, sangat tidak menarik dan sudah tentu "tidak menjual". hal ini sebenarnya dapat dieliminir, caranya dengan memberikan unsur berupa garis-garis vertikal (bottom-up). entah itu berupa layering dengan tembok batu bata, penambahan konstruksi pada fasad, ataupun yang lebih murah lagi (dengan syarat pada kesesuaian dan nilai kepantasan ya!) bisa dengan menjejerkan tiang-tiang di depan bangunan, bisa dimanfaatkan untuk memasang bendera, banner atau sejenisnya. dengan cara tersebut bangunan akan kelihatan "lebih seimbang" dan tampak lebih bergaya.

seringkali saat berada di suatu tempat, atau disaat berjalan-jalan di suatu kampung atau komunitas, kita merasa oh jalan ini kecil sekali, atau sempit sekali...atau sebaliknya, wah lebar sekali jalan itu...padahal setelah diukur, jalan-jalan tersebut sama lebarnya...so why? ya, lingkungan ! lingkungan sangat berpengaruh pada psikologi penghuninya, sadar atau tidak itulah yang terjadi. jejeran rumah atau bangunan yang terlalu berhimpitan dengan jalan, atau pagar-pagar rumah yang masif dan tinggi pula, akan menyebabkan jalan yang ada didekatnya terasa lebih sempit. begitupun gedung-gedung tinggi di tengah ibukota akan membuat jalan-jalan ibukota terasa sangat sempit seolah-olah butuh pelebaran jalan kembali, padahal ukuran jalan arteri tersebut sama lebar dengan yang dibangun di kota-kota lain, dimana gedung-gedung di sisi jalannya tidak setinggi di ibukota...[ini sekedar ilustrasi saja] maka dari itu, sangatlah penting bagi perencana/ arsitek dalam mendesain gedung apapun itu bentuk dan...